Jumat, 29 Agustus 2008

THE RELIC (A.K.A Sharira) atau relik

Demikianlah yang kita dengar, bahwa suatu waktu sekitar 2500 tahun yang lampau, seorang manusia lahir di kaki pegunungan Himalaya di India sana. Seorang manusia yang sangat bijaksana, yang kemudian menjadi guru kita. Dia disebut Buddha. Sakyamuni Buddha atau Buddha Gautama demikian panggilannya. Seperti kita tahu, Ajaran Buddha Dharma bertahan sekian lama hingga saat ini, dan masih dipelajari dan dipraktekkan oleh sekian banyak orang di muka bumi ini.
Adapun kita meyakini bahwa orang-orang yang dapat menyelami Buddha Dharma adalah orang-orang yang benar-benar melihat tubuh Buddha secara nyata. Demikian, begitu banyak orang yang berjumpa langsung dengan Buddha pada jamannya, namun tidak mampu melihat tubuh Buddha yang sebenarnya, dan beberapa yang hidup kemudian setelah Buddha Maha Parinibbana, dapat menyelami kebenaran Buddha Dharma dan merasakan dan melihat secara nyata, apa yang sebenar-benarnya dari tubuh Buddha.
Saat ini, Buddha Dharma telah ada di hadapan kita untuk dipelajari, sangat langka kemungkinan ini terjadi, selangka kemungkinan kita terlahir sebagai manusia. Ini merupakan satu kesempatan bagi diri kita untuk melihat secara nyata akan kesunyataan mulia yang dibabarkan Buddha, dan kemudian kita mampu melepaskan diri dari lingkaran samsara, lingkaran kelahiran dan kematian. Yang berarti pembebasan sejati atau Nibbana.
Posting ini bukan untuk mengulas Buddha Dharma. Dan tidak ada kaitannya dengan itu. Ini untuk menceritakan suatu kesempatan langka yang hadir di Kota kami di Sibolga, yaitu Hadirnya Relik suci guru Buddha, dan diperlihatkan secara terbuka untuk umum kepada umat dan masyarakat yang mau melihatnya. Suatu kesempatan yang sangat langka saya rasa. Relik ini dibawa oleh Rev. U Wem Pe dari kerajaan Burma (sekarang Myanmar), bersama dengan koleksi benda-benda pusaka lainnya dari pagoda Swedagon yang terkenal itu. Bila anda berkenan melihatnya, akses aja di link foto-foto di blog ini.
Yang ingin saya tekankan di sini adalah, saya tidak punya potensi untuk mengatakan kalau semua yang dipamerkan itu adalah asli atau palsu, dan juga ini bukanlah merupakan suatu yang kamu harus yakini benar adanya. Karena seperti yang kamu baca di awal posting ini, tubuh Buddha bukanlah apa yang kamu lihat secara fisik duniawi. Namun percaya atau tidak, inilah yang di pamerkan di Vihara kami di Sibolga.
Dan sekarang yang ingin saya bahas kali ini adalah, percayakah kamu akan adanya relik dari sisa-sisa tubuh seorang yang suci. Dimana seperti kita ketahui bahwa di masa-masa sekarang ini pun banyak orang-orang yang mempraktekkan meditasi dengan waktu sekian lama dan menjaga pikirannya tetap waspada, sehingga mempunyai relik dari sisa-sisa tubuhnya (biasanya setelah dibakar). Bagaimana itu bisa terjadi?
Menurut sumber yang saya yakini benar dan cukup logis mengatakan begini. Yaitu tubuh manusia terdiri dari lemak, protein, tulang dan karbohidrat, yang kesemuanya merupakan rangkaian kimia yang dibentuk dari air dan karbon. Seperti kita ketahui, di dalam reaksinya di perut bumi dimana suhu dan tekanan yang demikian besar, mampu mengubah rangkaian Atom Karbon menjadi rangkaian yang berbentuk Kristal, dan puncaknya adalah rangkaian yang membentuk kristal intan. Adapun kejadiannya mirip dengan yang ada di tubuh manusia. Bila seorang sedang bermeditasi, maka arus energi tubuhnya (atau Chi dalam kamus kungfu) bereaksi sedemikian rupa, dan semakin terfokus meditasinya, semakin besar energi itu bereaksi. Adapun bila meditasi dan pemusatan pikiran yang dilakukan dalam jangka waktu lama, misalnya selama orang itu hidup. Maka arus energi ini menempa sedemikian rupa rangkaian atom-atom air dan karbon yang membentuk tubuh kita. Memang tidak langsung menjadi kristal, tetapi setelah melalui proses pembakaran tubuh bila orang itu telah wafat, maka jadilah rangkaian atom-atom itu membentuk semacam kristal atau yang kita lihat sebagai relik... Mungkin benar, mungkin tidak. Tetapi nyatanya relik benar-benar ada. Bagaimana menurut kamu teman-teman...????

Sabtu, 09 Agustus 2008

Thanks a lot

Namo Buddhaya
Terima kasih kita ucapkan kepada teman-teman yang telah datang ke blog ini. Dan untuk ke depannya kita akan terus mengembangkan content isi dari blog PMVA SIBOLGA ini. Masih banyak banget yang akan diupload. Masih disortir dan didevelop. Bentuknya yang ini masih belum fix banget. Publikasi dan komentar anda akan ditampung.

Kalo bisa macam Pornox di Xia men, kirim postcard dong, Fotoin diri lu berlatar belakang kota Xiamen, kasih ucapan-ucapan dan kirimkan ke pmva.sibolga@gmail.com. Dan yang lain juga dong... biar kita bisa tau siapa-siapa aja alumni PMVA SIBOLGA yang tersebar di mana-mana.

Dan untuk sekprop dan sekber pusat... Berhubung ini masih develop data base, maka content Dharmanya belum diusahakan. Kiranya kalo udah kelar databasenya, baru kita-kita akan fokus ke Dharma dan organisasi.

Soo, thats it. Ditunggu sumbangannya ke blog ini.
Buat postcard oke juga kayanya.

Sincerely

Maitri Cittena
Administrator PMVA SIBOLGA Blog

Selasa, 05 Agustus 2008

first strike.04-08-2008, test untuk publikasi pmva sibolga